Senin, 11 November 2019

Yuk Simak 5 Tips Aman Saat Mendaki Gunung

Hasil gambar untuk mendaki
Tujuan utama dalam mendaki gunung bukanlah hanya mencapai puncak tertinggi dari gunung tersebut. Namun, pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga tercinta adalah hal yang paling utama dalam mendaki gunung.
Dalam mendaki gunung, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan pendaki agar kegiatan pendakian berjalan dengan lancar. Ada banyak hal yang sebenarnya perlu diperhatikan. Namun, sebagai permulaan, simak lima tips aman dalam mendaki gunung berikut. 

1. Persiapan fisik dan mental sebelum mendaki Mendaki gunung adalah kegiatan yang menguras banyak tenaga. Selain karena medannya yang naik turun, terkadang cuaca di atas gunung tidaklah menentu. Oleh karena itu persiapan fisik dan mental sangatlah penting. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan olahraga teratur minimal sebulan sebelum pendakian. Dengan olahraga teratur, anggota tubuh akan terbiasa bergerak dan menghindari keram saat mendaki. 

2. Membawa perlengkapan pendakian Mendaki gunung ternyata bukanlah hal yang simpel. Selain butuh persiapan mental dan fisik, persiapan alat pendakian juga harus diperhatikan. Alat-alat yang biasanya dibawa adalah tenda, sleeping bag, sepatu hiking, jaket sesuai ketinggiannya, alat memasak, makanan dan minuman yang cukup, obat-obatan, dan lain sebagainya. Jangan bawa barang yang tidak dibutuhkan. Jika membawa barang yang berlebihan dapat mengganggu perjalanan, misalnya tas yang dibawa menjadi tidak stabil. Disarankan juga barang yang dibawa semuanya dimasukan ke dalam tas carrier dan hindari menenteng sesuatu. Dengan tidak menenteng apapun, akan memudahkan tangan kita melakukan gerakan apapun untuk membantu mendaki atau menuruni gunung. 

3. Kenali gejala AMS AMS adalah Acute Mountain Sickness atau penyakit ketinggian di atas gunung. Menurut gejala dan levelnya, AMS terbagi menjadi tiga bagian, yakni AMS ringan, AMS sedang dan AMS berat. “Sebanyak 75 persen kasus yang ada, AMS biasanya terjadi pada saat pendaki memasuki ketinggian 3.000 - 4.000 mdpl. Gejala munculnya AMS biasanya muncul 12-24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut,” ujar Mountain Guide di Indonesia Expeditions, Rahman Muchlis pada acara "Sharing Tips dan Pengalaman Mendaki Gunung di Atas 4.000 mdpl" di Consina Store Buaran, Jakarta, Sabtu (25/2/2017). Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, tidur terganggu, dan lain sebagainya. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah pendaki harus tetap sadar dan tetap melakukan aktivitas ringan. “Jangan mendaki ke tempat yang lebih tinggi, bila gejala semakin parah, disarankan untuk turun ke tempat yang lebih rendah,” ujar Rahman. Mempelajari teknik-teknik aklimatisasi untuk menghindari gejala AMS juga sangat penting bagi pendaki. 

4. Mengurus izin pendakian Hal ini sangatlah penting ketika mendaki gunung. Dengan mengurus izin pendakian, pendaki tersebut akan terdata oleh petugas setempat. Hal ini sangat berguna apabila ada pendaki yang tersesat atau belum memberikan kabar sama sekali, petugas akan secara cepat bertindak. Dalam data saat pendaftaran izin juga biasanya terdapat surat izin dokter dan tertulis riwayat penyakit di sana. Dengan hal ini, petugas bisa dengan tepat membawa perlengkapan obat-obatan dan penanganan khusus apabila penyakit pendaki tersebut kambuh.


 5. Berteduh apabila hujan turun Seringkali cuaca di atas gunung cepat berganti tanpa kita sadari. Pada pagi hari matahari bersinar sangat cerah, namun bisa saja siang hari hujan turun sangat lebat. Dalam hal ini para pendaki haruslah waspada akan pergantian cuaca ini.“Apabila hujan turun secara tiba-tiba disaat mendaki, disarankan untuk berhenti sejenak dan mendirikan tenda sementara untuk berteduh. Hindari juga berteduh di bawah pohon tua yang rantingnya rapuh,” ujar salah satu pemandu gunung profesional, Fandhi Achmad 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar